TUGAS KELOMPOK
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Tentang
Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013
Oleh
1.
Amri Razak (1200557)
2.
Andini Mustika Sari (1200555)
3.
Ezy Zurriyati (1200651)
4.
Rahma Witta (1200678)
Seksi: Reguler 13
Dosen Pembimbing: Dra. Rifda Eliyasni,
M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UPP IV BUKITTINGGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
PERBEDAAN KTSP dengan KURIKULUM 2013
1.
Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan
nasional.
A.
Kurikulum 2006
(KTSP)
1) Pengertian Kurikulum KTSP
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.” KTSP
merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah
(Muslich, 2007:17). Kurikulum tersebut telah diberlakukan secara
berangsung-angsur mulai tahun pelajaran 2006/2007, pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Berdasarkan definisi tersebut, maka
pihak sekolah diberikan kewenangan penuh untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan kurikulum. Implementasi KTSP menuntut kemampuan sekolah
dengan cara memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah dalam
pengembangan kurikulum, karena masing-masing sekolah lebih mengetahui tentang
kondisi satuan pendidikannya.
Kurikulum merupakan sejumlah mata
pelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa serta rencana pembelajaran yang
dibuat oleh guru dan sejumlah pengalaman belajar yang harus dilakukan oleh
siswa. Dalam penyelenggaraan pendidikan perlu adanya komponen-komponen
pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan, diantaranya adalah tenaga
pendidik, peserta didik, lingkungan, alat-alat pendidikan, kurikulum dan
fasilitas yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK). KTSP diwujudkan dalam
bentuk standar kompetensi dan kompetensi dasar dan telah disahkan penggunaannya
di sekolah, baik negeri maupun swasta, yang diberlakukan secara bertahap pada
tahun pelajaran 2006/2007, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Pemerintah pusat (Depdiknas) mengharapkan paling lambat tahun pelajaran
2009/2010, semua sekolah telah menerapkan KTSP (Mulyasa, 2007:1-2)
2)
Kelebihan Kurikulum
2006 (KTSP)
Kelebihan dari Kurikulum
2006 (KTSP) yaitu:
a.
Mendorong
terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri
bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum dimasa lalu adalah
adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada
situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
b.
Mendorong para
guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan
kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
c.
KTSP sangat
memungkinkan bagisetiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata
pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh
daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris,
sebagai keterampilan hidup.
d.
KTSP akan
mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena beban belajar yang
berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e.
KTSP memberikan
peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f.
Guru sebagai
pengajar, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum.
g.
Kurikulum sangat
humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten
kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa, dan kondisi daerahnya
masing-masing.
h.
Menggunakan
pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau
kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat
sekitar.
i.
Standar kompetensi
yangmemperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun
konteks sosial budaya.
j.
Berbasis kompetensi
sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari
seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan
sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
k.
Pengembangan
kurikulum dilaksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan)
sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan
yang dituangkan dalam kurikulum.
l.
Satuan pendidikan
diberikan keleluasaan untuk menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran
sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan
peserta didik, serta kebutuhan masyarakat disekitar sekolah.
m.
Guru sebagai
fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan
belajar siswa.
n.
Mengembangkan ranah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk
kompetensi individual.
o.
Pembelajaran yang
dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia
kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.
p.
Evaluasi berbasis
kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
q.
Berpusat pada
siswa.
r.
Menggunakan
berbagai sumber belajar.
s.
Kegiatan belajar
lebihbervariasi, dinamis, dan menyenangkan.
3)
Kelemahan Kurikulum
2006 (KTSP)
a.
Kurangnya SDM yang
diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada
serta minimnya kualitas guru dan sekolah.
b.
Kurangnya
ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP.
c.
Masih banyak guru
yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsep, penyusunannya, maupun
prakteknya di lapangan.
d.
Penerapan KTSP yang
merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya
pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat
sertifikasi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi.
B.
Kurikulum 2013
1)
Pengertian
Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan saat ini
sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan
perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena
banyaknnya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang
tepat.
2)
Kelebihan Kurikulum
2013
Kelebihan dari Kurikulum
2013 yaitu:
a.
Lebih menekankan
pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga
penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi
pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
b.
Asumsi dari
kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan
potensi mereka.
c.
Merangsang
pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia
dini.
d.
Kesiapan terletak
pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan
dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara
terus menerus.
3)
Kelemahan Kurikulum
2013
Kelemahan dari Kurikulum 2013 yaitu:
a.
Pemerintah seolah
melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013.
Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum
2013.
b.
Tidak ada
keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum
2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih
diberlakukan.
c.
Pengintegrasian
mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang
pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut
berbeda.
Pada Kurikulum 2013 nanti, ada
perubahan mendasar dibanding kurikulum sekarang, yaitu antara lain:
a.
Untuk SD,
meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi
6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
1.
IPA menjadi materi
pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll.
2.
IPS menjadi materi
pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll.
3.
Muatan lokal
menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
4.
Mata pelajaran
Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
b.
Untuk SD, menambah
4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian.
c.
Untuk SMP,
meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai
menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
1.
TIK menjadi sarana
pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri.
2.
Muatan lokal
menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya.
3.
Mata pelajaran
Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
d.
Untuk SMP, menambah
6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses
pembelajaran dan proses penilaian.
e.
Untuk lebih jelas
melihat perbedaan struktur kurikulum, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
f.
Struktur Kurikulum
SD
2.
Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
Perbedaan pokok antara KTSP
atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini
diterapkan dengan Kurikulum 2013 yang akan dijalankan secara terbatas mulau
Juli 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan
pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam
Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan
pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus
dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
Meskipun silabus sudah di
kembangkan oleh pemerintah pusat , namun guru tetap dituntut untuk dapat
memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk
kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus
tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga
diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan
komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan
tersebut.
Adapun penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru yang
bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk
silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
Kurikulum 2013 sudah
diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu
(terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013.
Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula
kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan
kurikulum 2013 dan KTSP
Perbedaan esensial dari KTSP dan kurikulum 2013 adalah
sebagai berikut :
No
|
KTSP
|
Kurikulum 2013
|
1
|
Mata pelajaran
tertentu mendukung kompetensi tertentu
|
Tiap mata
pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
|
2
|
SKL
(Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang
bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67,
68, 69, dan 70 Tahun 2013
|
Standar Isi
ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu
ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun
2006
|
3
|
Mata pelajaran
dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
|
Mata pelajaran
dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar
yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
|
4
|
Aspek kompetensi
lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
|
lebih menekankan
pada aspek pengetahuan
|
5
|
Proses
pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu
standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta
|
Standar proses
dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
|
6
|
Jumlah jam
pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP
|
Jumlah jam
pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding
Kurikulum 2013
|
7
|
Bahasa Indonesia
sejajar dengan mapel lain
|
Bahasa Indonesia
sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
|
8
|
Tiap mata
pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
|
Semua mata
pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar…
|
9
|
Tiap jenis konten
pembelajaran diajarkan terpisah
|
Bermacam jenis konten
pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu
pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran
lainnya
|
10
|
Tematik untuk
kelas I-III (belum integratif)
|
Tematik
integratif untuk kelas I-III
|
11
|
TIK mata pelajaran
sendiri
|
TIK merupakan
sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran
lain
|
12
|
Bahasa Indonesia
sebagai pengetahuan
|
Bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
|
13
|
Untuk SMA ada
penjurusan sejak kelas XI
|
Tidak ada
penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan
pendalaman minat
|
14
|
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi
|
SMA dan SMK
memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
|
15
|
Penjurusan di SMK
sangat detil
|
Penjurusan di SMK
tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat pengelompokkan
peminatan dan
|
16
|
BK lebih
menekankan mengembangkan potensi siswa
|
BK lebih pada
menyelesaikan masalah siswa
|
Itulah beberapa perbedaan Kurikulum
2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat jauh antara
Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan ESENSI Kurikulum
2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada hakekatnya
adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan
masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa
jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama
dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan
tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar