Selasa, 25 Maret 2014

DEFINISI, SIFAT, DAN FUNGSI KEBUDAYAAN


MAKALAH PERSPEKTIF GLOBAL
Tentang
“DEFINISI, SIFAT, DAN FUNGSI KEBUDAYAAN”





Oleh Kelompok 1:
1.      Ezy Zurriyati (1200651)
2.      Febrina Beta Sari (1200682)
3.      Wastini (1200583)
4.      Izzaturrahmi Fadhilla (1200556)
5.      Dise Suriati (1200644)


                                                SEKSI: Reguler 13

Dosen Pembimbing: Dr. Yalvema Miaz, Ma

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UPP IV BUKITTINGGI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.
Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan, Selo: 1964: 115). Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian.
Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari kebudayaan dari masyarakat, bisa membangun kebudayaan (konstruktif) dan bisa juga merusaknya (destruktif).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari kebudayaan?
2.      Apa saja sifat-sifat kebudayaan?
3.      Apakah  fungsi kebudayaan?



C.    Tujuan
1.      Untuk memunuhi salah satu tugas mata kuliah Perspektif Global semester genap.
2.      Mengerti dan memahami pengertian kebudayaan.
3.      Memahami dan menjelaskan sifat-sifat kebudayaan.
4.      Memahami dan menjelaskan fungsi kebudayaan.
                                              
D.    Metode Penulisan
Dalam studi ini, tim penulis menggunakan metode studi pustaka , yaitu dengan mencari literatur yang relevan dengan bahasan yang kami sajikan, untuk menyelidiki lebih mendalam tentang definisi, sifat dan fungsi kebudayaan.

E.     Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah ini yaitu:
Bab I               berisikan latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah, metode penulisan,        dan sistematika penulisan.
Bab II              berisikan pembahasan dari rumusan masalah yang telah ada.
Bab III            berisikan kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Kebudayaan
Istilah kebudayaan merupakan tejemahan dari istilah culture dari bahasa Inggris. Kata culture berasal dari bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menunjuk pada pengolahan tanah, perawatan dan pengembangan tanaman dan ternak. Upaya untuk mengola dan mengembangkan tanaman dan tanah inilah yang selanjutnya dipahami sebagai culture.
Sementara itu, kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi. Kata buddhi berarti budi dan akal. Kamus besar Bahasa Indonesia mengartikan kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budaya) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat.
Berikut akan dijelaskan beberapa pengertian Kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli:
1.      Pengertian Kebudayaan Menurut Ahli Dalam Negri
a.       Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180): Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
b.      Ki Hajar Dewantara: Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
c.       Arkeolog R. Seokmono: Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
d.      Effat al-Syarqawi: kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/masyarakat yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu
e.       Parsudi Suparlan: Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya
f.       Sutan Takdir Alisyahbana: Kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berfikir.
g.      Dr.Moh.Hatta: Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa
h.      Mangunsarkoro: Kebudayaan adalah segala yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya
i.        Drs.Sidi Gazalba: Kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
j.        Djojodigono (1958): kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.

2.      Pengertian Kebudayaan Menurut Ahli Luar Negri
a.       Edward B. Taylor: Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
b.      M. Jacobs dan B.J. Stern: Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
c.       Dr. K. Kupper: Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
d.      William H. Haviland: Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
e.       Francis Merill
    • Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
    • Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
f.        Bounded et.al: Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
g.      Mitchell (Dictionary of Soriblogy): Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
h.      Robert H Lowie: Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
B.     Sifat Kebudayaan
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat pada setiap budaya, kapan pun dan dimana pun budaya itu berada. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut:
1.      Budaya adalah Milik Bersama
Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan. Budaya bukanlah milik perseorangan. Dalam catatan-catatan etnografi, tidak pernah ditemukan budaya si Anu atau Pak Anu. yang ada adalah Budaya suku bangsa X, budaya masyarakat bangsa Y, budaya Nasional dan seterusnya.
William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakatnya. Apabila peraturan atau norma tersebut dilaksanakan atau dipatuhi, akan melahirkan perilaku yang oleh anggotanya dipandang layak dan diterima. Adapun masyarakat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu, yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya yang sama.


2.      Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya
Budaya mempunyai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya. Contohnya, Budaya Petani di Desa cenderung bertahan, tidak berubah selama pertaniannya masih memberikan kesejahteraan baginya. Budaya pun mempunyai kecenderungan untuk berubah apabila unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Contohnya, karena lahan dan perkebunannya banyak tergusur untuk pemukiman baru atau untuk proyek-proyek industri, banyak penduduk yang semula hidup di daerah pinggiran kota (Jakarta:"udik) berurbanisasi ke kota. Akibatnya, budaya mereka berubah, yaitu harus menyesuaikan diri dengan budaya kota.
3.      Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia
Bronislaw Malinowski, seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama, baik yang besifat biologis maupun psikologis. Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Parsudi Suparlan, seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa budaya berfungsi sebagai pedoman hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington, Parsudi Suparlan mengklasifikasikan kebutuhan hidup manusia kedalam tiga jenis:
a.       Kebutuhan Primer, merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar karena bertalian erat dengan kebutuhan biologis atau kebutuhan fisik manusia. Manusia akan mati atau punah apabila kebutuhan semacam ini tidak terpenuhi. Contoh kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan makanan, minuman atau kebutuhan fisik yang lain seperti kebutuhan seksual yang bertalian dengan refroduksi. Kebutuhan akan sandang dan papan termasuk juga ke dalam kebutuhan primer.
b.      Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Sosial, yakni kenutuhan manusia untuk bergaul dan hidup bersama.Contoh kebutuhan sekunder antara   lain: Berkeluarga, Bertetangga, Bermasyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara. Segala bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan lebih mudah diperoleh melalui usaha bersama, dibandingkan dengan usaha perorangan.
c.       Kebutuhan Integraif, yakni kebutuhan hidup manusia yang mengintegrasikan atau memadukan seluruh kebutuhan hidupnya. Kebutuhan integratif akan terpenuhi bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan Primer dan Sekundernya. Pemenuhan kebutuhan integratif mewujudkan hidup manusia yang sejahtera, aman, dan tertib, serta mampu menikmati liburan atau rekreasi dan hiburan.
4.      Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar
Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses belejar, bukan diwariskan secara biologis. Artinya, seorang anak tidak akan secara otomatis pandai bicara, terampil bermain dengan sesama anak sebayanya, atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial budayanya.
      Melalui proses panjang, seorang individu semenjak dilahirkan akan belajar berintegrasi dengan lingkungan sosialnya. Ia juga akan belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan budayanya. Proses belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan sosialnya disebut sosialisasi, sedangkan proses belajar seorang individu dengan lingkungan budayanya disebut pembudayaan atau enkulturasi.
Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama, seperti di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan sifat yang sma. Sifat tersebut bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Dimana sifat-sifat budaya itu memilki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan manusia tanpa membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku bagi setiap budaya dimanapun juga.
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut, antara lain:
1.      Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2.      Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usua generasi yang bersangkutan.
3.      Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dlam tingkah laku.
4.      Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan, yang diterima atau ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diijinkan.
Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila seseorang atau sekelompok orang yang memahami sifat hakiki yang esensial, terlebih dahulu ia harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada didalamnya.
Selain itu sifat-sifat dari kebudayaan adalah sebagai berikut:
  1. Etnosentis
Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri.
  1. Universal.
Kebudayaan universal adalah kebudayaan yang mencari jawab atas problematika masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian an-sich, tidak pula apriori terhadap politisasi massa. Tetapi, lebih pada rasionalitas melihat dan menjangkau ke depan demi perkembangan masyarakat majemuk Indonesia. Memang, kita tidak menafikan karya-karya besar kesusasteraan yang memengaruhi masyarakat Eropa yang notabene reading mainded. Tetapi untuk Indonesia, kebudayaan universal dituntut untuk mengempaskan diri ke keranjang sampah masyarakatnya yang papa.
  1. Alkuturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
  1. Adaptif
Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan adalah sebuah keberhasila mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan memberikan kita sebuah keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup terhadap bentuk kehidupan yang lain.
  1. Dinamis (flexibel).
Kebudayaan itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah atau bersifat dinamis. Tanpa adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau asing pun dia akan berubah dengan berlalunya waktu. Bila tidak dari luar, akan ada individu-individu dalam kebudayaan itu sendiri yang akan memperkenalkan variasi -variasi baru dalam tingkah-laku yang akhirnya akan menjadi milik bersama dan dikemudian hari akan menjadi bagian dari kebudayaannya. Dapat juga terjadi karena beberapa aspek dalam lingkungan kebudayaan tersebut mengalami perubahan dan pada akhirnya akan membuat kebudayaan tersebut secara lambat laun menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi tersebut. Tiap masyarakat mempunyai suatu kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan masyarakat lain dan kebudayaan itu merupakan suatu kumpulan yang berintegrasi dari cara-cara berlaku yang dimiliki bersama dan kebudayaan yang bersangkutan secara unik mencapai penyesuaian kepada lingkungan tertentu.
  1. Integratif (Integrasi).
Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan msyoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.

C.    Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan yaitu untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya. Kebudayaan berfungsi sebagai:
1.      Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok, contohnya: norma. Normama adalah kebiasaan yang dijadikan dasar bagi hubungan antara orang-orang tersebut sehingga tingkah laku masing-masing bisa diatur. Norma sifatnya tidak tertulis dan berasal dari masyarakat. Makan apabilsa dilanggar, sangsinya berupa semoohan dari masyarakat.
2.      Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya, contoh: kesenian. 
3.      Melindungi diri kepada alam. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya.
4.      Pembimbing kehidupan manusia
5.      Pembeda antar manusia dan binatang
Hasil karya "masyarakat" melahirkan teknologi atau"kebudayaan" kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi "masyarakat" terhadap lingkungan dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsure kebudayaan, yaitu:
1.      Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2.      Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3.      Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5.      Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain
6.      Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7.      Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.

B.     Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami  meminta kepada saudara-saudari semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang lebih baik. Agar pembuatan makalah berikutnya lebih baik lagi, dan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar