Senin, 18 November 2013

MATERI IPS SD



MAKALAH MATERI IPS SD

Tentang
“KONSEP DASAR ILMU EKONOMI



Oleh
Kelompok 4:
1.         Ezy Zurriyati (1200651)
2.         Sri Setiawati (1200649)
3.         Vina Iasha (1200586)
4.         Wastini (1200583)
5.         Wasylatul Huda Y (1200647)

Seksi: Reguler 13


Dosen Pembimbing: Dr. Yalvema Miaz, Ma



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UPP IV BUKITTINGGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

KATA PENGANTAR
            Puji syukur tim penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya tim penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Materi IPS SD dengan materi tentang Konsep Dasar Ilmu Ekonomi. Makalah ini berisikan tentang pengertian Produksi, Konsumsi, Distribusi, Pasar, dan Permintaan dan Penawaran.
            Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Yalvema Miaz, Ma selaku dosen pembimbing dan semua pihak yang telah membantu tim penulis dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga  dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tim menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
            Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa, calon seorang pendidik, maupun masyarakat luas serta bermanfaat untuk tim penulis sendiri dan juga pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.





Bukittinggi, 15 November 2013


Tim Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………....                     i
DAFTAR ISI...........................................................................................................              ii
BAB I Pendahuluan
A.    Latar belakang...............................................................................................             1
B.     Rumusan masalah........................................................................................               1
C.     Tujuan penulisan..........................................................................................               2
D.    Metode Penulisan..........................................................................................             2

BAB II PEMBAHASAN KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
A.    PRODUKSI
1.      Pengertian Produksi................................................................................              3
2.      Tujuan Produksi......................................................................................              3
3.      Faktor-faktor Produksi...........................................................................              4
4.      Fungsi Produksi......................................................................................              5
5.      Jenis-Jenis Usaha Yang Memerlukan Produksi.......................................             6
B.     KONSUMSI
1.      Pengertian Produksi................................................................................              7
2.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi.........................              8
3.      Ciri-Ciri dan Pembagian Benda Konsumsi.............................................              10
4.      Teori Konsumsi......................................................................................               11
5.      Faktor - Faktor Penentu Tingkat Konsumsi...........................................               12
C.     DISTRIBUSI
1.      Pengertian distribusi...............................................................................              13
2.      Sistem Distribusi....................................................................................               13
3.      Fungsi Saluran Distribusi........................................................................              13
4.      Macam Saluran Distribusi......................................................................               15
5.      Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor....              16
D.    PASAR
1.      Pengertian pasar.....................................................................................               16
2.      Fungsi pasar..........................................................................................              16
3.      Bentuk pasar..........................................................................................             17
4.      Peranan pasar.........................................................................................            20
5.      Kegunaan Pasar Konkret Dalam Kegiatan Ekonomi Masyarakat..........                 20
E.     PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1.      Permintaan (Demand)………………………………………………….…          20
a.       Pengertian Permintaan................................................................              20
b.      Jenis-jenis permintaan.................................................................              21
c.       Hukum Permintaan.....................................................................              21
d.      Kurva Permintaan.......................................................................              22
e.       Faktor-faktor yang mempengaruhi pemintaan............................              22
f.       Fungsi permintaan......................................................................               23
2.      Penawaran (supplay)..............................................................................               23
a.       Pengertian Penawaran.................................................................              23
b.      Jenis-jenis Penawaran..................................................................             23
c.       Hukum Penawaran......................................................................              23
d.      Faktor-faktor yang Memepngaruhi Penawaran...........................             24
e.       Kurva Penawaran.......................................................................               24
f.       Fungsi Penawaran.......................................................................              24
g.      Teori Penawaran.........................................................................              25
3.      Penentuan Harga Keseimbangan antara kurva permintaan dan
Penawaran..............................................................................................               25

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................................               26
B.     Saran............................................................................................................               26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................          iv

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam memahami ilmu Ekonomi tentu tidak terlepas dari mengkaji konsep- konsep dari dasar ilmu ekonomi karena dengan mendalami konsepnya dapat mengetahui berbagai konsep- konsep dasar dalam ekonomi, Produksi, Konsumsi, Distribusi, Pasar, Permintaan dan Penawaran. Dengan memperhatikan konsep tersebut maka akan tergambarlah sebuah ilmu ekonomi yang sesungguhnya. Konsep-konsep dasar ilmu ekonomi seperti misalnya produksi, yang menggambarkan bagaimana cara memproduksi barang, hal-hal apa saja yang sedang trend di tengah masyarakat, dan memproduksi barang yang sesuai dengan selera masyarakat.
            Sedangkan pada konsumsi akan dijelaskan bagaimana masyarakat memakai dan menggunakan suatu barang yang sudah di produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dan ada pula factor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat. Dalam mendapatkan barang hasil produksi, tentu barang tersebut harus di distribusi kan dahulu di pasaran. Karena Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting bagi produsen, sebab kegiatan tersebut mampu menyalurkan barang yang dihasilkan produsen kepada masyarakat.
            Pendistribusian barang bisa di temukan di pasar. Karena pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli antara penjual dan pembeli untuk membeli barang dalam pemenuhan kebutuhan yang nantinya juga akan muncul permintaan dan penawaran.
            Namun, kita belum mengetahui dan memahami secara lebih rinci mengenai hal hal tersebut. Untuk itu, pada makalah ini penulis akan membahas dan menjelaskan mengenai hal produksi, konsumsi, distribusi, pasar, permintaan dan penawaran.

B.     Rumusan Masalah
            Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah:
a.       Apa yang dimaksud dengan Produksi dan factor-faktornya?
b.      Apa yang dimaksud dengan konsumsi serta factor yang mempengaruhinya?
c.       Apa yang di maksud dengan distribusi dan Apa saja yang termasuk dalam system distribusi?
d.      Apa yang dimaksud dengan pasar dan apa saja bentuk-bentuk pasar?
e.       Apa yang dimaksud dengan Permintaan (demand) dan penawaran (supplay)?
f.       Bagaimana bunyi hukum permintaan dan penawaran?
g.      Apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran?
h.      Bagaimana penentuan harga keseimbangan antara kurva permintaan dan penawaran?

C.    Tujuan penulisan
a.       Untuk memunuhi salah satu tugas mata kuliah Materi IPS SD semester ganjil
b.      Untuk mengetahui tentang  konsep- konsep dasar ilmu ekonomi
c.       Agar lebih memahami tentang produksi, konsumsi, distribusi, pasar, permintaan dan penawaran

D.    Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam makalah ini, adalah sebagai berikut:
a.       Metode Pengamatan, metode yang mencari informasi dan data-data berdasarkan pengamatan sendiri terhadap lingkungan sekitar.
b.      Metode yang bersifat terbuka, metode yang mencari informasi dan data-data dari sumber buku, internet, dan pendapat orang lain mengenai hal yang dipermasalahkan.








BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP-KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

A.    PRODUKSI
1.      Pengertian Produksi
            Produksi merupakan segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
            Produksi salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.

2.      Tujuan Produksi
            Tujuan kegiatan produksi, antara lain:
a.       Menghasilkan/menciptakan suatu barang.
b.      Menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada.
c.       Memenuhi kebutuhan manusia.
d.      Memperoleh tambahan penghasil untuk mendapatkan alat pemuas lainya
e.       Memperbanyak jumlah barang dan jasa.
f.       Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi.
g.      Memenuhi kebutuhan sesuai dengan peradaban.
h.      Mengganti barang-barang yang rusak atau habis.
i.        Memenuhi pasar dalam negeri untuk perusahaan dan rumah tangga.
j.        Memenuhi pasar internasional.
k.      Meningkatkan kemakmuran.

3.      Faktor-Faktor Produksi
            Secara umum faktor produksi 2 yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
a.       Faktor produksi asli, meliputi alam ( tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuhan, hewan ) dan tenaga kerja.
b.      Faktor produksi turunan, meliputi modal dan keahlian.
           
            Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas:
a.      Sumberdaya Alam
            Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
1.      Tanah, tumbuhan, hewan.
2.      Udara, sinar matahari, hujan.
3.      Bahan tambang, dan lain sebagainya
            Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.
b.      Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
            Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang. Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:
1)      Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
2)      Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi
3)      Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.

c.       Sumberdaya Modal
            Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
            Modal dapat dibedakan menurut:
1)      Kegunaan dalam proses produksi
a)        Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi. Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik
b)       Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi. Contoh: bahan baku, bahan pembantu
2)      Bentuk Modal
a)      Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
b)      Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam perusahaan. Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk
d.      Sumberdaya Pengusaha
            Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
            Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.

4.      Fungsi produksi
            Kegiatan produksi menyangkut dua persoalan utama , sebagai berikut:
a)      Input (masukan), yaitu segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam proses produksi. Misalnya bahan mentah, modal, dan mesin.
b)      Output (keluaran) yaitu hasil yang dikeluarkan dari proses produksi.
            Hubungan antara input dan output dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
            INPUT => PROSES => OUTPUT
            Secara matematis, fungsi produksi merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamamaan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
{ ß = f( S + T + M + KT ) }
Keterangan:
ß = jumlah barang / jasa yang dihasilkan ( output )
f = fungsi, simbul peranan fungsional
S = sumber daya alam
T = tenaga kerja
M = modal / sarana
KT = kewirausahaan dan teknologi
5.      Jenis-Jenis Usaha Yang Memerlukan Produksi
a.      Usaha ekstraktif yaitu usaha yang dilakukan dengan cara mengambil langsung sumber daya alam tanpa mengubah wujud barang produksi tersebut.
b.      Usaha jasa merupakan merupakan kegiatan produksi alat pemenuhan kebutuhan berupa jasa tertentu, seperti, salon kecantikan, asuransi, penginapan, dan aneka produk jasa lainya
c.      Usaha Agraris adalah usaha yang bergerak dengan cara mengelola tanah dan hewan untuk menghasilkan alat pemenuh kebutuhan manusia contohnya perkebunan.
d.     Usaha Perdagangan merupakan usaha mencari keuntungan dengan cara memperjualbelikan barang dagangan tanpa mengubah wujud barang tersebut.
e.      Usaha industry merupakan usaha yang menghasilkan barang/jasa dengan cara mengolah bahan mentah yang diproses menjadi bahan jadi
B.     KONSUMSI
1.      Pengertian konsumsi
      Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
      Dalam pengertian ilmu ekonomi, pengertian konsumsi ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Namun demikian, kita harus berhati-hati dalam menentukan apakah suatu kegiatan dalam menggunakan suatu benda tersebut termasuk ke dalam lingkup konsumsi atau tidak.
      Definisi konsumsi menurut beberapa ahli
·         Menurut Chaney, konsumsi adalah seluruh tipe aktifitas sosial yang orang lakukan sehingga dapat di pakai untuk mencirikan dan mengenal mereka, selain (sebagai tambahan) apa yang mungkin mereka lakukan untuk hidup. Chaney menambahkan, gagasan bahwa konsumsi telah menjadi (atau sedang menjadi) fokus utama kehidupan sosial dan nilai-nilai kultural mendasari gagasan lebih umum dari budaya konsumen.
·         Menurut Braudrillard, konsumsi adalah sistem yang menjalankan urutan tanda-tanda dan penyatuan kelompok. Jadi konsumsi itu sekaligus sebagai moral (sebuah sistemideologi) dan sistem komunikasi, struktur pertukaran. Dengan konsumsi sebagai moral, maka akan menjadi fungsi sosial yang memiliki organisasi yang terstruktur yang kemudian memaksa mereka mengikuti paksaan sosial yang tak disadari.
·         Definisi konsumsi menurut cara pandang durkemian adalah sebuah perilaku aktif dan kolektif, ia merupakan sebuah paksaan, sebuah moral, konsumsi adalah sebuah institusi. Ia adalah keseluruhan nilai yaitu berimplikasi sebagai fungsiinegrasi kelompok dan integrasi kontrol sosial.
·         Chaney menambahkan, gagasan bahwa konsumsi telah menjadi (atau sedang menjadi) fokus utama kehidupan sosial dan nilai-nilai kultural mendasari gagasan lebih umum dari budaya konsumen.
2.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi
      Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor tersebut dapat dikasifikasikan menjadi tiga besar:
a.       Faktor-faktor ekonomi
1)      Tingkat Pendapatan
      Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang makin tinggi pula daya belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus dipenuhi, dan sebaliknya.
2)      Tingkat Kebutuhan
      Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda. Seseorang yang tinggal di kota daya belinya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tinggal di desa.
3)      Jumlah Barang-barang Konsumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat
      Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi). Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka sebelum membeli harus banyak menabung.
4)      Tingkat Bunga
      Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi dari konsumsi akan semakin mahal. Bagi mereka yang ingin mengkonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bank atau menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik mengurangi konsumsi. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan menyimpan uang di bank terasa lebih menguntungkan ketimbang dihabiskan untuk dikonsumsi. Jika tingkat bunga lebih rendah yang terjadi adalah sebaliknya.
5)      Perkiraan Tentang Masa Depan (Household expectation about the future)
      Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi. Karenanya pengeluaran konsumsi cenderung meningkat.
6)      Kebijakan Pemerintah Mengurangi Ketimpangan Distribusi Pendapatan
      Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan menyebabkan bertambhanya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhan.
7)      Harga Barang
      Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung menurun sedangkan jika harga barang dan jasa turun maka daya beli konsumen akan naik. Hal ini sesuai dengan hokum permintaan.
b.      Faktor-faktor Non-Ekonomi
1)      Kebiasaan Masyarakat
      Di zaman yang serba modern muncul kecenderungan konsumerisme didalam masyarakat. Penerapan pola hidup ekonomis yaitu dengan membeli barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan, maka secara tidak langsung telah meningkatkan kesejahteraan hidup.
      Faktor sosial-budaya masyarakat juga berpengaruh terhadap besarnya konsumsi. Misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dam tata nilai karena ingin meniru kelopmok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang mengeluarkan uang ratusan juta, bahakan miliarab rupiah, hanya untuk membeli rumah idaman.
Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, seingga menyebabkan tejadinya perubahan/peningkatan konsumsi. Karena itu bisa saja terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapat rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya.
2)      Tingkat Pendidikan
      Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Contohnya seorang sarjana lebih membutuhkan computer dibandingkan seseorang lulusan sekolah dasar.
3)      Mode
      Barang-barang yang baru menjadi mode dalam masyarakat biasanya akan laku keras di pasar sehingga konsumsi bertambah. Dengan demikian mode dapat mempengaruhi konsumsi. Manusia senantiasa berusaha untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran dengan memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Usaha itu dilakukan dengan mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan.
4)      Jumlah penduduk
      Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun rata-rata per orang atau keluaraga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absoult tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada penduduk Singapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh kali lipat penduduk Singapura
3.      Ciri-Ciri dan Pembagian Benda Konsumsi
      Untuk melihat apakah pemakaian suatu benda termasuk ke dalam lingkup konsumsi atau produksi, kita dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-ciri benda konsumsi berikut:
a.       Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar matahari pagi, dan mandi di sungai bukanlah termasuk kegiatan konsumsi karena benda itu didapat secara gratis.
b.      Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penggunaan gergaji, cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya yang bertujuan menambah faedah benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan konsumsi. Kegiatan tersebut termasuk ke dalam kegiatan produksi.
c.       Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur.
            Atas dasar habis tidaknya suatu benda pada saat dikonsumsi, benda konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut.
·         Benda yang habis dalam sekali pemakaian. Contohnya adalah makanan, minuman, dan obat-obatan.
·         Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya dalam waktu relatif lama. Contoh benda konsumsi kategori ini adalah baju, sepatu, tas, sapu, ember, televisi, dan rumah.
4.      Teori Konsumsi
      Faktor-Faktor utama yang memengaruhi tingat konsumsi adalah Pendapatan, dimana korelasi keduanya bersifat positif, yaitu semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka konsumsinya (C) juga makin tinggi: C = f(Y).
Teori Konsumsi Keynes
            Menurut John Maynard Keynes, jumlah konsumsi saat ini (current disposable income) berhubungan langsung dengan pendapatannya. Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dijelaskan melalui fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi menggambarkan tingkat konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan.
C = a +bY => FUNGSI KONSUMSI
Keterangan:
C = konsumsi seluruh rumah tangga (agregat)
a = konsumsi otonom, yaitu besarnya konsumsi ketika pendapatan nol (merupakan konstanta)
b = marginal propensity to consume (MPC)
Y = pendapatan disposable
Dalam hal ini, pendapatan (Y) yang dimaksud oleh Keynes adalah:
1)      Pendapatan riil/nyata (yang menggunakan tingkat harga konstan), bukan pendapatan nominal
2)      Pendapatan yang terjadi (current income), bukan pendapatan yang diperoleh sebelumnya, dan bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di masa datang (yang diharapkan)
3)      Pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif atau pendapatan permanen.
                        b adalah marginal propensity to consume (MPC) atau kecenderungan mengonsumsi marginal, yaitu berapa konsumsi bertambah bila pendapatan bertambah. Dan secara matematis dapat dirumus:
MPC = perubahan C dibagi dengan perubahan Y atau MPC = C/Y
Dalam kurva konsumsi, MPC menunjukkan kemiringan/kecondongan (slope) kurva konsumsi. Marginal propensity to save (MPS) adalah berapa tabungan bertambah karena bertambahnya pendapatan.
MPC = perubahan S dibagi dengan perubahan Y atau MPC = S/Y
Dimana: S = tabungan dan Y = pendapatan.
5.      Faktor - Faktor Penentu Tingkat Konsumsi
  1. Pendapatan rumah tangga (Household income), semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran untuk konsumsi.
  2. Kekayaan rumah tangga (Household wealth), semakin besar kekayaan, tingkat konsumsi juga akan menjadi semakin tinggi. Kekayaan misalnya berupa saham, deposito berjangka, dan kendaraan bermotor.
  3. Prakiran masa depan (Household expectations), bila masyarakat memperkirakan harga barang-barang akan mengalami kenaikan, maka mereka akan lebih banyak membeli/belanja barang-barang.
  4. Tingkat bunga (Interest rate), bila tingkat bunga tabungan tinggi/naik, maka masyarakat merasa lebih untung jika uangnya ditabung daripada dibelanjakan. berarti antara tingkat bunga dengan tingkat konsumsi memepunyai korelasi negatif.
  5. Pajak (Taxation), pengenaan pajak akan menurunkan pendapatan disposable yang diterima masyarakat, akibatnya akan menurunkan konsumsinya.
  6. Jumlah dan Konsunsi penduduk, jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi. Sedangkan komposisi penduduk yang didominasi penduduk usia produktif/usia kerja (15-64 tahun) akan memperbesar tingkat konsumsi.
  7. Faktor sosial budaya, misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih modern. Contohnya adalah berubahnya kebiasaan oranng Indonesia berbelanja dari pasar tradisional ke pasar swalayan (super market).
C.    DISTRIBUSI
1.      Pengertian distribusi
                        Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting bagi produsen, sebab kegiatan tersebut mampu menyalurkan barang yang dihasilkan produsen kepada masyarakat. Apabila barang atau jasa tidak disalurkan kepada konsumen maka hasil produksi tersebut hanya akan menumpuk di gudang saja sehingga produsen akan mengalami kerugian. Barang atau jasa akan berguna jika sudah berada di tangan konsumen. Oleh karena itu, produsen berusaha menyalurkan barang atau jasa tersebut kepada konsumen.
                        Usaha jasa yang terkait dengan kegiatan distribusi di antaranya adalah perdaganan, pengepakan, angkutan, dan asuransi. Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
a.      Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.
b.      Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik.
2.     Sistem Distribusi
                        Sistem distribusi bertujuan agar benda-benda hasil produksi sampai kepada konsumen dengan lancar, tetapi harus memperhatikan kondisi produsen dan sarana yang tersedia dalam masyarakat, dimana sistem distribusi yang baik akan sangat mendukung kegiatan produksi dan konsumsi.
                        Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan beberapa jenis sistem distribusi yang dapat dikelompokkan:
a.       Distribusi langsung, dimana produsen menyalurkan hasil produksinya langsung kepada konsumen.
b.      Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari produsen ke konsumen melalui badan perantara milik produsen itu sendiri.
3.      Fungsi Saluran Distribusi
                        Saluran distribusi memindahkan barang dari produsen kepada konsumen. Saluran distribusi mengatasi kesenjangan utama dalam waktu, tempat, dan kepemilikan yang memisahkan barang serta jasa dari mereka yang akan menggunakan. Fungsinya adalah:
a.       Informasi (Information) yaitu mengumpulkan  dan menyebarkan informasi riset pemasaran mengenai potensi dan kemampuan pasar, pesaing dan kekuatan-kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran.
b.      Promosi (Promotion) yaitu mengembangkan dan menyebarkan komunikasi terhadap para konsumen. Dalam hal ini harus berani untuk membujuk atau persuatif tentang produk yang akan ditawarkan. Saluran distribusi perlu memilih sarana promosi yang tepat untuk promosi agar produk yang ditawarkan kepada konsumen mengena di hari konsumennya.
·         Kontak, menemukan atau berkomunikasi dengan pembeli.
·         Penyesuaian: Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli , termasuk aktivitas seperti pembuatan, pemilahan, perakitan , dan pengemasan.
c.       Negosiasi (Negotiation) yaitu usaha untuk membuat kesepakatan untuk mencapai persetujuan akhir tentang harga dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perpindahan hak milik produk produsen kepada konsumen.
d.      Pemesanan (Ordering) yaitu keputusan dari distribusi untuk memenuhi minatnya membeli produk atau jasa ke produsen.
e.       Pembiayaan (Financing) yaitu pembayaran, permintaan, penyebaran dana untuk menutup biaya-biaya saluran distribusi tersebut baik melalui bank atau lembaga-lembaga keuangan lainnya.
f.       Pengambilan Risiko (Risk Taking) yaitu perkiraan berapa besarnya resiko yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut.
g.      Kepemilikan Fisik ( Physical Possession) yaitu milik dari penyimpanan dan pergerakan barang secara fisik dari bahan mentah sampai ke konsumen akhir.
h.      Pembayaran (Payment) yaitu arus pembayaran kepada penjual atas jasa atau produk yang telah diserahkan.
i.        Kepemilikan (Title) yaitu arus perpindahan kepemilikan dari suatu lembaga atau organisasi ke lembaga atau organisasi lainnya.
Saluran distribusi yang lain membantu melengkapi transaksi:
a.       Distribusi fisik: memindahkan dan menyimpan barang.
b.      Dukungan keuangan: membeli dan menggunakan dana untuk menutupi biaya pekerjaan saluran distribusi
c.       Mengambil risiko: menanggung risiko melaksanakan pekerjaan saluran distribusi.
4.      Macam Saluran Distribusi
            Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya:
a.       Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
b.      Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
c.       Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
d.      Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
e.       Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan Irawan, 1997, p.295-297)
5.     Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
a.       Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
b.      Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
c.       Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
d.      Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.

D.    PASAR
1.      Pengertian pasar
            Pengertian  pasar secara konkret adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan jual belinya. Pasar dapat terbentuk di mana saja dan kapan saja.
            Syarat-syarat terbentuknya pasar:
a.       Adanya penjual
b.      Adanya pembeli
c.       Adanya barang atau jasa yang diperjualbelikan
d.      Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli
2.      Fungsi pasar
a.       Fungsi Distribusi
            Dalam kegiatan distribusi, pasar berfungsi mendekatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi. Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
b.      Fungsi Pembentukan Harga
Pasar berfungsi sebagai pembentuk harga pasar, yaitu kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
c.       Fungsi Promosi
Pasar merupakan sarana paling tepat untuk ajang promosi. Pelaksanaan promosi dapat dilakukan dengan cara memasang spanduk, membagikan brosur, membagikan sampel, dll.
3.      Bentuk pasar
a.       Pasar menurut Pelayanan dan Kelengkapannya
1)      Pasar tradisional, dalam pasar tradisional, pembeli dilayani langsung oleh penjual, sehingga dimungkinkan masih terjadi tawar menawar harga. Contoh pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Johar di Semarang.
2)      Pasar modern, dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara mandiri dan dilayani oleh pramuniaga.
b.      Pasar menurut Fisik
1)      Pasar kongkret/riil, adalah pasar di mana penjual dan pembeli bertemu langsung dan barang yang diperjualbelikan benar-benar ada. Ciri-cirinya: transaksi tunai, barang dapat langsung dibawa,barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual pembeli bertemu langsung.
2)      Pasar abstrak, adalah pasar di mana penjual dan pembali tidak bertemu secara langsung dan barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung. Ciri-cirinya: transaksi berlandaskan rasa percaya, penjual pembeli berada di tempat yang berbeda, barang yang diperjualbelikan tidak tersedia (hanya contohnya saja).
c.       Pasar menurut Waktu Terjadinya
1)      Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari.
2)      Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap seminggu sekali.
3)      Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan sekali.
4)      Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun
d.      Pasar  menurut Luas Wilayah Kegiatannya
1)      Pasar lokal, pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
2)      Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut.
3)      Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara di wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di wilayah Asia Tenggara.
4)      Pasar internasional/pasar dunia, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat dunia
e.       Pasar menurut Barang yang Diperjualbelikan
1)      Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang yang secara langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar buah.
2)      Pasar barang produksi,  adalah pasar yang memperjualbelikan barang produksi atau faktor-faktor produksi, misalnya pasar bibit ikan, pasar mesin-mesin pabrik, bursa tenaga kerja.
f.       Pasar menurut Bentuk/Organisasi Pasar
1)      Pasar persaingan sempurna (perfect competition market), adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli. Ciri-cirinya:
·         Pengetahuan penjual dan pembeli sempurna
·         Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar
·         Penjual dan pembeli banyak
·         Barang yang diperjualbelikan bersifat homogeny
2)      Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market), adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah penjual. Ciri-ciri:
·         Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas
·         Terdapat hambatan nutuk memasuki pasar
·         Jumlah penjual sedikit
·         Barang yang diperjualbelikan heterogen
Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi:
a.      Pasar monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu penjual. Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia.Ciri-ciri:
1)      Terdapat satu penjual dan banyak pembeli.
2)      Harga ditentukan oleh penjual.
3)      Tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang diperjualbelikan.
4)      Ada rintangan bagi penjual baru yang ingin masuk.
Penyebab timbulnya pasar monopoli:
1)      Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang
2)      Penggabungan dari berbagai perusahaan
3)      Adanya hak paten atas hasil karya
Hambatan yang terjadi pada pasar monopoli:
1)      Penetapan harga serendah mungkin
2)      Adanya kepemilikan terhadap hak paten/hak cipta dan hak eksklusif
3)      Pengawasan yang ketat terhadap agen dan distributor
4)      Adanya skala ekonomis yang sangat besar
5)      Memiliki sumber daya yang unik
b.      Pasar duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual. Contoh: Caltex dan Pertamina menguasai minyak pelumas. Ciri-ciri:
1)      Terdapat dua penjual dan banyak pembeli.
2)      Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual
c.       Pasar oligopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Contoh: Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki menguasai sepeda motor. Ciri-ciri:
1)      Terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli
2)      Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
3)      Terdapat hambatan bagi penjual baru
4)      Adanya saling ketergantungan
5)      Penggunaan iklan sangat intensif
d.       Pasar monopolistik,  yaitu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang yang sama tetapi dengan berbagai macam variasi. Ciri-ciri:
1)      Terdapat banyak produsen
2)      Barang yang diperjualbelikan sama tetapi dengan berbagai macam variasi
3)      Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk menawarkan produknya
4)      Selalu terbuka peluang untuk menciptakan persaingan
e.       Pasar monopsoni, yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual tetapi pembelinya hanya satu. Ciri-ciri:
1)      Terdapat banyak produsen
2)      Pembeli hanya satu
3)      Para produsen bersaing keras untuk memberikan pelayanan dan harga serendah mungkin
4.      Peranan pasar
a.       Peranan pasar bagi produsen
1)      Sebagai tempat untuk mempromosikan barang.
2)      Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.
3)      Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi.
b.      Peranan pasar bagi konsumen
1)      Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan
2)      Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki
c.      Peranan pasar bagi pemerintah
1)      Sebagai penunjang kelancaran pembangunan
2)      Sebagai sumber pendapatan negara

5.      Kegunaan Pasar Konkret Dalam Kegiatan Ekonomi Masyarakat
a)      Merupakan tempat menjual hasil produksi yang dihasilkan masyarakat
b)      Menjadi tampat pemenuhan kebutuhan masyarakat secara langsung
c)      Menjadi tempat transaksi jual beli barang atau jasa
d)     Membantu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
e)      Membantu meningkatkan pendapatan masyarakat
f)       Membantu meningkatkan pendapatan daerah

E.     PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1.      Permintaan (Demand)
a.      Pengertian Permintaan
        Permintaan dalam istilah ekonomi disebut demand adalah jumlah barang dan jasa yang berada di pasar dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu yang akan dibeli oleh konsumen.
        Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dalam jangka waktu tertentu dengan menganggap factor yang mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus)
b.      Jenis-jenis permintaan
1)      Berdasarkan daya beli
a)      Permintaan efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan melakukan transaksi.
b)      Permintaan potensial, yaitu permintaan terhadap barang atua jasa yang disertai daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan transaksi)
c)      Permintaan absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.
2)      Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan
a)      Permintaan individu adalah permintaan seseorang terhadap barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b)      Permintaan kelompok adalah permintaan dari sekelompok orang atau masyarakat pada saat yang bersamaan (penjumlahan permintaan individu)
c.       Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
        Hukum permintaan menyatakan bahwa harga sebuah barang meningkat, kuantitas (jumlah) uang diminta akan turun, sebaliknya jumlah (kuantitas) barang yang diminta naik. Jika harga sebuah barang mengalami penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan negative dengan harga barang. Hokum yang berlaku dalam ilmu ekonomi tidaklah berlaku mutlak tetapi bersifat ceteris paribus.  Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Factor penyebab tidak berlakunya hukum permintaan
1.      Permintaan barang-barang bernilai prestise
2.      Harapan harga suatu barang akan berubah
3.      Hubungan kuantitas harga
4.      Barang inferior
d.      Kurva Permintaan
        Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.
            Teori Permintaan, Dapat dinyatakan : “Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”

            Pergeseran Kurva Permintaan
            Jika terjadi perubahan pada factor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga, maka akan mengakibatkan kurva permintaan bergeser bahwa setiap perubahan yang mengakibatkan pertambahan jumlah permintaan pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeserkan kurva permintaan ke kanan, begitu pula apabila setiap perubahan yang menurunkan jumlah permintaan pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeserkan kurva permintaan ke kiri.
e.       Faktor-faktor yang mempengaruhi pemintaan
Hal-hal yang mempengaruhi permintaan individu terhadap barang dan jasa antara lai
1)      Tingkat pendapatan konsumen
2)      Harga barang dan jasa
3)      Selera konsumen.
4)      Perkiraan harga mendatang.
5)      Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan komplementer).
6)      Pertambahan jumlah penduduk
f.       Fungsi permintaan
Bentuk umum fungsi permintaan adalah sebagai berikut dimana :
Q = jumlah barang yang diminta
a = konstanta
b = koefisien pengaruh atau slope
p = harga

2.      Penawaran (supplay)
a.      Pengertian Penawaran
        Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu.
b.      Jenis-jenis Penawaran
1)      Penawaran individu adlaha penawaran yangdilakuakn oleh satu orang penjual dan atau produsen
2)      Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.
c.       Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
        Hukum penawaran menyatakan semkain tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang dibutuhkan, semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran juga bersifat ceteris paribus. Hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara harga barang atua jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.
        Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
d.      Faktor-faktor yang Memepngaruhi Penawaran
1)      Harga barang itu sendiri
2)      Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)
3)      Biaya produksi
4)      Tujuan-tujuan perusahaan
5)      Pajak
6)      Tingkat teknologi yang digunakan
7)      Perkiraan harga barang di masa datang.
e.       Kurva Penawaran
        Kurva penawaran yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
        Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas. Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas dan terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.
        Jika terjadi perubahan harga pada factor-faktor yang mempengaruhi penawaran selain harga, maka akan mengakibatkan kurva penawaran akan bergeser. Bahwa setiap perubahan yang mengakibatkan pertambahan jumlah penawaran pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeser kurva penawaran ke kanan begitu juga apabila setiap perubahan yang menunjukkan jumlah penawaran pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeser kurva penawaran ke kiri.
        Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran
1)      Perubahan biaya produksi.
2)      Teknologi yangdigunakan.
3)      Harapan mendapatkan laba.
4)      Harapan masa yang akan datang.
f.       Fungsi Penawaran
Secara umum fungsi penawaran ditulis sebagai berikut
Q1, Q2(Untuk menentukan persamaan fungsi penawaran melalui dua titik A  dengan rumus :)Q2, P2( dan B )
g.      Teori Penawaran
        Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu.

3.      Penentuan Harga Keseimbangan antara kurva permintaan dan penawaran
          Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
          Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
                        Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa konsep dasar ilmu ekonomi yang diantaranya terdiri dari:
a)      Produksi merupakan segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b)      Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
c)      Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting bagi produsen, sebab kegiatan tersebut mampu menyalurkan barang yang dihasilkan produsen kepada masyarakat.
d)     Pasar secara konkret adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan jual belinya. Pasar dapat terbentuk di mana saja dan kapan saja.
e)      Permintaan dan penawaran
     Permintaan dalam istilah ekonomi disebut demand adalah jumlah barang dan jasa yang berada di pasar dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu yang akan dibeli oleh konsumen.
     Penawaran yang disebut supplay adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu.
B.     Saran
                        Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami  meminta kepada saudara-saudari semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang lebih baik. Agar pembuatan makalah berikutnya lebih baik lagi, dan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang yang membacanya.



DAFTAR PUSTAKA
Tim Abdi Guru. 2004. Ekonomi SMA. Jakarta: Erlangga
http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/permintaan-dan-penawaran/













                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar