MAKALAH MATERI IPS SD
Tentang
“KONSEP DASAR ILMU EKONOMI”
Oleh
Kelompok 4:
1.
Ezy Zurriyati (1200651)
3.
Vina Iasha (1200586)
4.
Wastini (1200583)
5.
Wasylatul Huda Y (1200647)
Seksi: Reguler 13
Dosen
Pembimbing: Dr. Yalvema Miaz, Ma
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UPP IV BUKITTINGGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur tim penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya tim penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Materi IPS SD dengan materi tentang Konsep Dasar Ilmu Ekonomi. Makalah
ini berisikan tentang pengertian Produksi, Konsumsi, Distribusi, Pasar, dan Permintaan dan Penawaran.
Tim penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dr. Yalvema Miaz, Ma selaku
dosen pembimbing dan semua pihak yang telah membantu tim penulis dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tim menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi mahasiswa, calon seorang pendidik, maupun masyarakat luas serta
bermanfaat untuk tim penulis sendiri dan juga pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bukittinggi, 15 November 2013
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….... i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
A.
Latar
belakang............................................................................................... 1
B.
Rumusan
masalah........................................................................................ 1
C.
Tujuan
penulisan.......................................................................................... 2
D.
Metode Penulisan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
A.
PRODUKSI
1.
Pengertian Produksi................................................................................ 3
2.
Tujuan Produksi...................................................................................... 3
3.
Faktor-faktor
Produksi........................................................................... 4
4.
Fungsi Produksi...................................................................................... 5
5.
Jenis-Jenis Usaha Yang Memerlukan
Produksi....................................... 6
B. KONSUMSI
1.
Pengertian Produksi................................................................................ 7
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Konsumsi......................... 8
3.
Ciri-Ciri dan Pembagian Benda
Konsumsi............................................. 10
4.
Teori
Konsumsi...................................................................................... 11
5.
Faktor - Faktor Penentu Tingkat Konsumsi........................................... 12
C.
DISTRIBUSI
1.
Pengertian
distribusi............................................................................... 13
2.
Sistem
Distribusi.................................................................................... 13
3.
Fungsi Saluran Distribusi........................................................................ 13
4.
Macam Saluran Distribusi...................................................................... 15
5.
Faktor
yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor.... 16
D.
PASAR
1.
Pengertian
pasar..................................................................................... 16
2.
Fungsi pasar.......................................................................................... 16
3.
Bentuk pasar.......................................................................................... 17
4.
Peranan
pasar......................................................................................... 20
5.
Kegunaan Pasar Konkret Dalam Kegiatan Ekonomi Masyarakat.......... 20
E.
PERMINTAAN
DAN PENAWARAN
1.
Permintaan
(Demand)………………………………………………….… 20
a.
Pengertian
Permintaan................................................................ 20
b.
Jenis-jenis
permintaan................................................................. 21
c.
Hukum
Permintaan..................................................................... 21
d.
Kurva
Permintaan....................................................................... 22
e.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemintaan............................ 22
f.
Fungsi
permintaan...................................................................... 23
2.
Penawaran (supplay).............................................................................. 23
a.
Pengertian Penawaran................................................................. 23
b.
Jenis-jenis Penawaran.................................................................. 23
c.
Hukum Penawaran...................................................................... 23
d.
Faktor-faktor
yang Memepngaruhi Penawaran........................... 24
e.
Kurva
Penawaran....................................................................... 24
f.
Fungsi
Penawaran....................................................................... 24
g.
Teori
Penawaran......................................................................... 25
3.
Penentuan Harga Keseimbangan antara kurva permintaan
dan
Penawaran.............................................................................................. 25
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 26
B.
Saran............................................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam memahami ilmu
Ekonomi tentu tidak terlepas dari mengkaji konsep- konsep dari dasar ilmu
ekonomi karena dengan mendalami konsepnya dapat mengetahui berbagai konsep-
konsep dasar dalam ekonomi, Produksi, Konsumsi, Distribusi, Pasar, Permintaan
dan Penawaran. Dengan memperhatikan konsep tersebut maka akan tergambarlah
sebuah ilmu ekonomi yang sesungguhnya. Konsep-konsep dasar ilmu ekonomi seperti
misalnya produksi, yang menggambarkan bagaimana cara memproduksi barang,
hal-hal apa saja yang sedang trend di tengah masyarakat, dan memproduksi barang
yang sesuai dengan selera masyarakat.
Sedangkan pada
konsumsi akan dijelaskan bagaimana masyarakat memakai dan menggunakan suatu
barang yang sudah di produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan
sehari-hari. Dan ada pula factor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
masyarakat. Dalam mendapatkan barang hasil produksi, tentu barang tersebut
harus di distribusi kan dahulu di pasaran. Karena Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa
dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting
bagi produsen, sebab kegiatan tersebut mampu menyalurkan barang yang dihasilkan
produsen kepada masyarakat.
Pendistribusian
barang bisa di temukan di pasar. Karena pasar adalah tempat terjadinya
transaksi jual beli antara penjual dan pembeli untuk membeli barang dalam
pemenuhan kebutuhan yang nantinya juga akan muncul permintaan dan penawaran.
Namun, kita belum
mengetahui dan memahami secara lebih rinci mengenai hal hal tersebut. Untuk
itu, pada makalah ini penulis akan membahas dan menjelaskan mengenai hal
produksi, konsumsi, distribusi, pasar, permintaan dan penawaran.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
Masalah dalam makalah ini adalah:
a.
Apa yang dimaksud dengan Produksi dan factor-faktornya?
b.
Apa yang dimaksud dengan konsumsi serta factor yang
mempengaruhinya?
c.
Apa yang di maksud dengan distribusi dan Apa saja yang
termasuk dalam system distribusi?
d.
Apa
yang dimaksud dengan pasar dan apa saja bentuk-bentuk pasar?
e.
Apa yang dimaksud dengan Permintaan
(demand) dan penawaran (supplay)?
f.
Bagaimana bunyi
hukum permintaan dan penawaran?
g.
Apa saja yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran?
h.
Bagaimana penentuan harga keseimbangan antara kurva
permintaan dan penawaran?
C.
Tujuan penulisan
a.
Untuk memunuhi salah satu tugas mata kuliah Materi IPS SD
semester ganjil
b.
Untuk mengetahui tentang
konsep- konsep dasar ilmu ekonomi
c.
Agar lebih memahami tentang produksi, konsumsi, distribusi,
pasar, permintaan dan penawaran
D.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam makalah ini, adalah sebagai
berikut:
a.
Metode Pengamatan,
metode yang mencari informasi dan data-data berdasarkan pengamatan sendiri
terhadap lingkungan sekitar.
b.
Metode yang
bersifat terbuka, metode yang mencari informasi dan data-data dari sumber buku,
internet, dan pendapat orang lain mengenai hal yang dipermasalahkan.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP-KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
A.
PRODUKSI
1.
Pengertian Produksi
Produksi
merupakan segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna
suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produksi salah satu kegiatan yang
berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa
dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi
juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu
negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil
produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.
2.
Tujuan Produksi
Tujuan
kegiatan produksi, antara lain:
a.
Menghasilkan/menciptakan
suatu barang.
b.
Menambah serta
meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada.
c.
Memenuhi kebutuhan
manusia.
d.
Memperoleh tambahan
penghasil untuk mendapatkan alat pemuas lainya
e.
Memperbanyak jumlah barang dan jasa.
f.
Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi.
g.
Memenuhi kebutuhan sesuai dengan peradaban.
h.
Mengganti barang-barang yang rusak atau habis.
i.
Memenuhi pasar dalam negeri untuk perusahaan dan rumah
tangga.
j.
Memenuhi pasar internasional.
k.
Meningkatkan kemakmuran.
3.
Faktor-Faktor
Produksi
Secara umum faktor
produksi 2 yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
a.
Faktor produksi asli, meliputi alam ( tanah, air, udara,
sinar matahari, tumbuhan, hewan ) dan tenaga kerja.
b.
Faktor produksi turunan, meliputi modal dan keahlian.
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat
digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi
yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas:
a.
Sumberdaya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh
alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya
alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
1.
Tanah, tumbuhan,
hewan.
2.
Udara, sinar
matahari, hujan.
3.
Bahan tambang, dan
lain sebagainya
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi
asli karena telah tersedia di alam langsung.
b.
Sumberdaya Manusia
(Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik
jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa maupun faedah suatu barang.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya
(kualitasnya) yang terbagi atas:
1)
Tenaga kerja
terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
2)
Tenaga kerja
terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan
latihan dan pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir,
teknisi
3)
Tenaga kerja tak
terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga kerja
yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.
c.
Sumberdaya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang
membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal,
karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk
lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan
dan bahan-bahan.
Modal dapat dibedakan menurut:
1)
Kegunaan dalam
proses produksi
a)
Modal tetap adalah
barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi. Contoh:
gedung, mesin-mesin pabrik
b)
Modal lancar adalah
barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi. Contoh:
bahan baku, bahan pembantu
2)
Bentuk Modal
a)
Modal konkret
(nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Contoh:
mesin, bahan baku, gedung pabrik.
b)
Modal abstrak
(tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai nilai
dalam perusahaan. Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk
d.
Sumberdaya
Pengusaha
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha
berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka
meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Pengusaha berkaitan dengan
managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan
yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor
produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan usaha.
4.
Fungsi produksi
Kegiatan produksi menyangkut dua
persoalan utama , sebagai berikut:
a)
Input (masukan), yaitu segala sesuatu yang dimasukkan ke
dalam proses produksi. Misalnya bahan mentah, modal, dan mesin.
b)
Output (keluaran) yaitu hasil yang dikeluarkan dari proses
produksi.
Hubungan antara input dan output
dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
INPUT
=> PROSES => OUTPUT
Secara matematis, fungsi produksi
merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamamaan
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
{ ß = f( S +
T + M + KT ) }
Keterangan:
ß = jumlah barang / jasa yang dihasilkan ( output )
f = fungsi, simbul peranan fungsional
S = sumber daya alam
T = tenaga kerja
M = modal / sarana
KT =
kewirausahaan dan teknologi
5. Jenis-Jenis
Usaha Yang Memerlukan Produksi
a. Usaha
ekstraktif yaitu usaha yang dilakukan dengan cara mengambil langsung sumber
daya alam tanpa mengubah wujud barang produksi tersebut.
b. Usaha jasa merupakan
merupakan kegiatan produksi alat pemenuhan kebutuhan berupa jasa tertentu,
seperti, salon kecantikan, asuransi, penginapan, dan aneka produk jasa lainya
c. Usaha Agraris
adalah usaha yang bergerak dengan cara mengelola tanah dan hewan untuk
menghasilkan alat pemenuh kebutuhan manusia contohnya perkebunan.
d. Usaha
Perdagangan merupakan usaha mencari keuntungan dengan cara memperjualbelikan
barang dagangan tanpa mengubah wujud barang tersebut.
e. Usaha industry
merupakan usaha yang menghasilkan barang/jasa dengan cara mengolah bahan mentah
yang diproses menjadi bahan jadi
B.
KONSUMSI
1.
Pengertian
konsumsi
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie,
ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang
pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan.
Dalam pengertian ilmu ekonomi, pengertian konsumsi ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi
atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan
kebutuhan. Namun demikian, kita harus berhati-hati dalam menentukan apakah
suatu kegiatan dalam menggunakan suatu benda tersebut termasuk ke dalam lingkup
konsumsi atau tidak.
Definisi
konsumsi menurut beberapa ahli
·
Menurut Chaney, konsumsi adalah seluruh tipe aktifitas
sosial yang orang lakukan sehingga dapat di pakai untuk mencirikan dan mengenal
mereka, selain (sebagai tambahan) apa yang mungkin mereka lakukan untuk hidup.
Chaney menambahkan, gagasan bahwa konsumsi telah menjadi (atau sedang menjadi)
fokus utama kehidupan sosial dan nilai-nilai kultural mendasari gagasan lebih
umum dari budaya konsumen.
·
Menurut Braudrillard, konsumsi adalah sistem yang
menjalankan urutan tanda-tanda dan penyatuan kelompok. Jadi konsumsi itu
sekaligus sebagai moral (sebuah sistemideologi) dan sistem komunikasi, struktur
pertukaran. Dengan konsumsi sebagai moral, maka akan menjadi fungsi sosial yang
memiliki organisasi yang terstruktur yang kemudian memaksa mereka mengikuti
paksaan sosial yang tak disadari.
·
Definisi konsumsi menurut cara pandang durkemian adalah sebuah
perilaku aktif dan kolektif, ia merupakan sebuah paksaan, sebuah moral,
konsumsi adalah sebuah institusi. Ia adalah keseluruhan nilai yaitu
berimplikasi sebagai fungsiinegrasi kelompok dan integrasi kontrol sosial.
·
Chaney menambahkan, gagasan bahwa konsumsi telah menjadi
(atau sedang menjadi) fokus utama kehidupan sosial dan nilai-nilai kultural
mendasari gagasan lebih umum dari budaya konsumen.
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Konsumsi
Banyak faktor yang mempengaruhi
besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor tersebut dapat dikasifikasikan
menjadi tiga besar:
a. Faktor-faktor
ekonomi
1) Tingkat Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari
seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah disumbangkan, biasanya berupa
upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang makin tinggi pula daya
belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus dipenuhi, dan
sebaliknya.
2) Tingkat Kebutuhan
Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda.
Seseorang yang tinggal di kota daya belinya akan lebih tinggi jika dibandingkan
dengan yang tinggal di desa.
3) Jumlah Barang-barang Konsumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat
Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi). Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka sebelum membeli harus banyak menabung.
Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi). Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka sebelum membeli harus banyak menabung.
4) Tingkat Bunga
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi
konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun
yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi dari
konsumsi akan semakin mahal. Bagi mereka yang ingin mengkonsumsi dengan
berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bank atau menggunakan fasilitas
kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik mengurangi
konsumsi. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan menyimpan uang di bank terasa
lebih menguntungkan ketimbang dihabiskan untuk dikonsumsi. Jika tingkat bunga
lebih rendah yang terjadi adalah sebaliknya.
5) Perkiraan Tentang Masa Depan (Household expectation about the future)
Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi. Karenanya pengeluaran konsumsi cenderung meningkat.
Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi. Karenanya pengeluaran konsumsi cenderung meningkat.
6) Kebijakan Pemerintah Mengurangi Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan menyebabkan bertambhanya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhan.
Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan menyebabkan bertambhanya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhan.
7) Harga Barang
Jika harga barang naik maka daya beli
konsumen cenderung menurun sedangkan jika harga barang dan jasa turun maka daya
beli konsumen akan naik. Hal ini sesuai dengan hokum permintaan.
b. Faktor-faktor Non-Ekonomi
1) Kebiasaan Masyarakat
Di zaman yang serba modern muncul
kecenderungan konsumerisme didalam masyarakat. Penerapan pola hidup ekonomis
yaitu dengan membeli barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan, maka secara
tidak langsung telah meningkatkan kesejahteraan hidup.
Faktor sosial-budaya masyarakat juga
berpengaruh terhadap besarnya konsumsi. Misalnya, berubahnya pola kebiasaan
makan, perubahan etika dam tata nilai karena ingin meniru kelopmok masyarakat
lain yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang
mengeluarkan uang ratusan juta, bahakan miliarab rupiah, hanya untuk membeli
rumah idaman.
Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, seingga menyebabkan tejadinya perubahan/peningkatan konsumsi. Karena itu bisa saja terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapat rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya.
Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, seingga menyebabkan tejadinya perubahan/peningkatan konsumsi. Karena itu bisa saja terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapat rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya.
2) Tingkat Pendidikan
Makin tinggi pendidikan seseorang makin
tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Contohnya seorang sarjana lebih
membutuhkan computer dibandingkan seseorang lulusan sekolah dasar.
3) Mode
Barang-barang yang baru menjadi mode dalam
masyarakat biasanya akan laku keras di pasar sehingga konsumsi bertambah.
Dengan demikian mode dapat mempengaruhi konsumsi. Manusia senantiasa berusaha
untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran
dengan memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Usaha itu dilakukan dengan
mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan.
4) Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang
banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun
rata-rata per orang atau keluaraga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat
konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura,
tetapi secara absoult tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar
daripada penduduk Singapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh kali
lipat penduduk Singapura
3.
Ciri-Ciri dan Pembagian Benda Konsumsi
Untuk melihat apakah pemakaian suatu benda
termasuk ke dalam lingkup konsumsi atau produksi, kita dapat melihatnya dari
beberapa hal yang menjadi ciri-ciri benda konsumsi berikut:
a. Benda-benda
yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan. Kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar matahari
pagi, dan mandi di sungai bukanlah termasuk kegiatan konsumsi karena benda itu
didapat secara gratis.
b. Benda yang
dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penggunaan gergaji,
cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya yang bertujuan menambah
faedah benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan konsumsi. Kegiatan tersebut
termasuk ke dalam kegiatan produksi.
c. Manfaat,
nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus
atau berangsur-angsur.
Atas dasar habis tidaknya suatu
benda pada saat dikonsumsi, benda konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut.
·
Benda yang habis dalam sekali pemakaian. Contohnya adalah
makanan, minuman, dan obat-obatan.
·
Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya
dalam waktu relatif lama. Contoh benda konsumsi kategori ini adalah baju,
sepatu, tas, sapu, ember, televisi, dan rumah.
4.
Teori Konsumsi
Faktor-Faktor utama yang
memengaruhi tingat konsumsi adalah Pendapatan, dimana korelasi keduanya
bersifat positif, yaitu semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka konsumsinya
(C) juga makin tinggi: C = f(Y).
Teori
Konsumsi Keynes
Menurut John
Maynard Keynes, jumlah konsumsi saat ini (current disposable income)
berhubungan langsung dengan pendapatannya. Hubungan antara kedua variabel
tersebut dapat dijelaskan melalui fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi
menggambarkan tingkat konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan.
C = a +bY
=> FUNGSI KONSUMSI
Keterangan:
C = konsumsi
seluruh rumah tangga (agregat)
a = konsumsi
otonom, yaitu besarnya konsumsi ketika pendapatan nol (merupakan konstanta)
b = marginal
propensity to consume (MPC)
Y =
pendapatan disposable
Dalam hal
ini, pendapatan (Y) yang dimaksud oleh Keynes adalah:
1)
Pendapatan
riil/nyata (yang menggunakan tingkat harga konstan), bukan pendapatan nominal
2)
Pendapatan yang
terjadi (current income), bukan pendapatan yang diperoleh sebelumnya,
dan bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di masa datang (yang
diharapkan)
3)
Pendapatan absolut,
bukan pendapatan relatif atau pendapatan permanen.
b
adalah marginal propensity to consume (MPC) atau kecenderungan
mengonsumsi marginal, yaitu berapa konsumsi bertambah bila pendapatan
bertambah. Dan secara matematis dapat dirumus:
MPC = perubahan C dibagi dengan perubahan Y atau MPC = C/Y
Dalam kurva konsumsi, MPC menunjukkan kemiringan/kecondongan
(slope) kurva konsumsi. Marginal propensity to save (MPS) adalah
berapa tabungan bertambah karena bertambahnya pendapatan.
MPC = perubahan S dibagi dengan perubahan Y atau MPC = S/Y
Dimana: S = tabungan dan Y = pendapatan.
5.
Faktor - Faktor
Penentu Tingkat Konsumsi
- Pendapatan rumah tangga (Household income), semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran untuk konsumsi.
- Kekayaan rumah tangga (Household wealth), semakin besar kekayaan, tingkat konsumsi juga akan menjadi semakin tinggi. Kekayaan misalnya berupa saham, deposito berjangka, dan kendaraan bermotor.
- Prakiran masa depan (Household expectations), bila masyarakat memperkirakan harga barang-barang akan mengalami kenaikan, maka mereka akan lebih banyak membeli/belanja barang-barang.
- Tingkat bunga (Interest rate), bila tingkat bunga tabungan tinggi/naik, maka masyarakat merasa lebih untung jika uangnya ditabung daripada dibelanjakan. berarti antara tingkat bunga dengan tingkat konsumsi memepunyai korelasi negatif.
- Pajak (Taxation), pengenaan pajak akan menurunkan pendapatan disposable yang diterima masyarakat, akibatnya akan menurunkan konsumsinya.
- Jumlah dan Konsunsi penduduk, jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi. Sedangkan komposisi penduduk yang didominasi penduduk usia produktif/usia kerja (15-64 tahun) akan memperbesar tingkat konsumsi.
- Faktor sosial budaya, misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih modern. Contohnya adalah berubahnya kebiasaan oranng Indonesia berbelanja dari pasar tradisional ke pasar swalayan (super market).
C.
DISTRIBUSI
1.
Pengertian distribusi
Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa
dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting
bagi produsen, sebab kegiatan tersebut mampu menyalurkan barang yang dihasilkan
produsen kepada masyarakat. Apabila barang atau jasa tidak disalurkan kepada
konsumen maka hasil produksi tersebut hanya akan menumpuk di gudang saja
sehingga produsen akan mengalami kerugian. Barang atau jasa akan berguna jika
sudah berada di tangan konsumen. Oleh karena itu, produsen berusaha menyalurkan
barang atau jasa tersebut kepada konsumen.
Usaha
jasa yang terkait dengan kegiatan distribusi di antaranya adalah perdaganan,
pengepakan, angkutan, dan asuransi. Dengan kata lain, proses
distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
a.
Menciptakan nilai tambah produk melalui
fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk,
tempat, waktu, dan kepemilikan.
b.
Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow)
secara fisik dan non-fisik.
2.
Sistem Distribusi
Sistem distribusi
bertujuan agar benda-benda hasil produksi sampai kepada konsumen dengan lancar,
tetapi harus memperhatikan kondisi produsen dan sarana yang tersedia dalam
masyarakat, dimana sistem distribusi yang baik akan sangat mendukung kegiatan
produksi dan konsumsi.
Dalam
penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan
beberapa jenis sistem distribusi yang dapat dikelompokkan:
a.
Distribusi langsung, dimana produsen menyalurkan hasil
produksinya langsung kepada konsumen.
b.
Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil
produksi dari produsen ke konsumen melalui badan perantara milik produsen itu
sendiri.
3.
Fungsi Saluran
Distribusi
Saluran distribusi memindahkan barang dari produsen kepada
konsumen. Saluran distribusi mengatasi kesenjangan utama dalam waktu, tempat,
dan kepemilikan yang memisahkan barang serta jasa dari mereka yang akan
menggunakan. Fungsinya adalah:
a.
Informasi (Information)
yaitu mengumpulkan
dan menyebarkan informasi riset pemasaran mengenai potensi dan kemampuan pasar,
pesaing dan kekuatan-kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran.
b.
Promosi (Promotion)
yaitu mengembangkan dan
menyebarkan komunikasi terhadap para konsumen. Dalam hal ini harus berani untuk
membujuk atau persuatif tentang produk yang akan ditawarkan. Saluran distribusi
perlu memilih sarana promosi yang tepat untuk promosi agar produk yang
ditawarkan kepada konsumen mengena di hari konsumennya.
·
Kontak, menemukan
atau berkomunikasi dengan pembeli.
·
Penyesuaian:
Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli , termasuk
aktivitas seperti pembuatan, pemilahan, perakitan , dan pengemasan.
c.
Negosiasi (Negotiation)
yaitu usaha untuk membuat
kesepakatan untuk mencapai persetujuan akhir tentang harga dan hal-hal lainnya
yang berhubungan dengan perpindahan hak milik produk produsen kepada konsumen.
d.
Pemesanan (Ordering)
yaitu keputusan dari
distribusi untuk memenuhi minatnya membeli produk atau jasa ke produsen.
e.
Pembiayaan (Financing)
yaitu pembayaran,
permintaan, penyebaran dana untuk menutup biaya-biaya saluran distribusi
tersebut baik melalui bank atau lembaga-lembaga keuangan lainnya.
f.
Pengambilan Risiko (Risk
Taking) yaitu perkiraan
berapa besarnya resiko yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran
tersebut.
g.
Kepemilikan Fisik (
Physical Possession) yaitu
milik dari penyimpanan dan pergerakan barang secara fisik dari bahan mentah
sampai ke konsumen akhir.
h.
Pembayaran (Payment)
yaitu arus pembayaran kepada penjual atas jasa atau produk yang telah
diserahkan.
i.
Kepemilikan (Title)
yaitu arus perpindahan kepemilikan dari suatu lembaga atau organisasi ke
lembaga atau organisasi lainnya.
Saluran
distribusi yang lain membantu melengkapi transaksi:
a.
Distribusi fisik: memindahkan
dan menyimpan barang.
b.
Dukungan keuangan:
membeli dan menggunakan dana untuk menutupi biaya pekerjaan saluran distribusi
c.
Mengambil risiko:
menanggung risiko melaksanakan pekerjaan saluran distribusi.
4.
Macam Saluran Distribusi
Terdapat berbagai macam
saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya:
a.
Produsen – Konsumen
Bentuk saluran
distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa
menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui
pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena
itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
b.
Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya
melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual
kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan
pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
c.
Produsen – Pedagang Besar –
Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi
ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional.
Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang
besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani
pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
d.
Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen
memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar
dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan
kepada para pengecer besar.
e.
Produsen – Agen – Pedagang Besar
– Pengecer – Konsumen
Dalam saluran
distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk
menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada
toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan
Irawan, 1997, p.295-297)
5.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan
distributor, adalah:
a.
Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan
terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
b.
Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan
partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian
khususnya.
c.
Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang
menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
d.
Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli
macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari
masing-masing pabriknya.
D.
PASAR
1.
Pengertian pasar
Pengertian pasar secara
konkret adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam ilmu ekonomi,
pengertian pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan jual belinya. Pasar dapat
terbentuk di mana saja dan kapan saja.
Syarat-syarat terbentuknya pasar:
a.
Adanya penjual
b.
Adanya pembeli
c.
Adanya barang atau jasa yang diperjualbelikan
d.
Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli
2.
Fungsi
pasar
a.
Fungsi Distribusi
Dalam kegiatan distribusi, pasar
berfungsi mendekatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam melaksanakan
transaksi. Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
b.
Fungsi Pembentukan Harga
Pasar berfungsi
sebagai pembentuk harga pasar, yaitu kesepakatan harga antara penjual dan
pembeli.
c.
Fungsi Promosi
Pasar merupakan
sarana paling tepat untuk ajang promosi. Pelaksanaan promosi dapat dilakukan
dengan cara memasang spanduk, membagikan brosur, membagikan sampel, dll.
3.
Bentuk
pasar
a.
Pasar
menurut Pelayanan dan Kelengkapannya
1)
Pasar tradisional, dalam pasar tradisional, pembeli dilayani
langsung oleh penjual, sehingga dimungkinkan masih terjadi tawar menawar harga.
Contoh pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Johar di Semarang.
2)
Pasar modern, dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara
mandiri dan dilayani oleh pramuniaga.
b.
Pasar
menurut Fisik
1)
Pasar kongkret/riil, adalah pasar
di mana penjual dan pembeli bertemu langsung dan barang yang diperjualbelikan
benar-benar ada. Ciri-cirinya: transaksi tunai, barang dapat langsung
dibawa,barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual pembeli bertemu
langsung.
2)
Pasar abstrak, adalah pasar di mana penjual dan pembali
tidak bertemu secara langsung dan barang yang diperjualbelikan tidak tersedia
secara langsung. Ciri-cirinya: transaksi berlandaskan rasa percaya, penjual
pembeli berada di tempat yang berbeda, barang yang diperjualbelikan tidak
tersedia (hanya contohnya saja).
c.
Pasar
menurut Waktu Terjadinya
1)
Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari.
2)
Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap
seminggu sekali.
3)
Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan sekali.
4)
Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun
d.
Pasar
menurut Luas Wilayah Kegiatannya
1)
Pasar lokal, pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi
daerah tertentu, barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan
masyarakat di sekitarnya.
2)
Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi
wilayah satu negara, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan
masyarakat negara tersebut.
3)
Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya
meliputi beberapa negara di wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan
perjanjian kerjasama misalnya AFTA di wilayah Asia Tenggara.
4)
Pasar internasional/pasar dunia, adalah pasar yang daerah
pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang yang diperjualbelikan
adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat dunia
e.
Pasar
menurut Barang yang Diperjualbelikan
1)
Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan
barang yang secara langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar
buah.
2)
Pasar barang produksi, adalah pasar yang
memperjualbelikan barang produksi atau faktor-faktor produksi, misalnya pasar
bibit ikan, pasar mesin-mesin pabrik, bursa tenaga kerja.
f.
Pasar
menurut Bentuk/Organisasi Pasar
1)
Pasar persaingan sempurna (perfect competition market),
adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa
ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli. Ciri-cirinya:
·
Pengetahuan penjual dan pembeli sempurna
·
Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar
·
Penjual dan pembeli banyak
·
Barang yang diperjualbelikan bersifat homogeny
2)
Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition
market), adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah
penjual. Ciri-ciri:
·
Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas
·
Terdapat hambatan nutuk memasuki pasar
·
Jumlah penjual sedikit
·
Barang yang diperjualbelikan heterogen
Pasar persaingan
tidak sempurna dibedakan menjadi:
a.
Pasar
monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu penjual. Contoh: PLN menguasai
listrik di Indonesia.Ciri-ciri:
1)
Terdapat satu penjual dan banyak pembeli.
2)
Harga ditentukan oleh penjual.
3)
Tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang
diperjualbelikan.
4)
Ada rintangan bagi penjual baru yang ingin masuk.
Penyebab timbulnya pasar monopoli:
1)
Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang
2)
Penggabungan dari berbagai perusahaan
3)
Adanya hak paten atas hasil karya
Hambatan yang
terjadi pada pasar monopoli:
1)
Penetapan harga serendah mungkin
2)
Adanya kepemilikan terhadap hak paten/hak cipta dan hak
eksklusif
3)
Pengawasan yang ketat terhadap agen dan distributor
4)
Adanya skala ekonomis yang sangat besar
5)
Memiliki sumber daya yang unik
b.
Pasar
duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual. Contoh: Caltex dan Pertamina
menguasai minyak pelumas. Ciri-ciri:
1)
Terdapat dua penjual dan banyak pembeli.
2)
Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual
c.
Pasar
oligopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Contoh: Honda, Suzuki, Yamaha,
dan Kawasaki menguasai sepeda motor. Ciri-ciri:
1)
Terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli
2)
Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
3)
Terdapat hambatan bagi penjual baru
4)
Adanya saling ketergantungan
5)
Penggunaan iklan sangat intensif
d.
Pasar monopolistik, yaitu pasar
dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang yang sama tetapi dengan
berbagai macam variasi. Ciri-ciri:
1)
Terdapat banyak produsen
2)
Barang yang diperjualbelikan sama tetapi dengan berbagai
macam variasi
3)
Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk menawarkan
produknya
4)
Selalu terbuka peluang untuk menciptakan persaingan
e.
Pasar
monopsoni, yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual tetapi pembelinya hanya satu. Ciri-ciri:
1)
Terdapat banyak produsen
2)
Pembeli hanya satu
3)
Para produsen bersaing keras untuk memberikan pelayanan dan
harga serendah mungkin
4.
Peranan
pasar
a.
Peranan
pasar bagi produsen
1)
Sebagai tempat untuk mempromosikan barang.
2)
Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.
3)
Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi.
b.
Peranan
pasar bagi konsumen
1)
Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan
2)
Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya
yang dimiliki
c.
Peranan
pasar bagi pemerintah
1)
Sebagai penunjang kelancaran pembangunan
2)
Sebagai sumber pendapatan negara
5.
Kegunaan
Pasar Konkret Dalam Kegiatan Ekonomi Masyarakat
a)
Merupakan tempat menjual hasil produksi yang dihasilkan
masyarakat
b)
Menjadi tampat pemenuhan kebutuhan masyarakat secara
langsung
c)
Menjadi tempat transaksi jual beli barang atau jasa
d)
Membantu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
e)
Membantu meningkatkan pendapatan masyarakat
f)
Membantu meningkatkan pendapatan daerah
E.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1.
Permintaan (Demand)
a.
Pengertian Permintaan
Permintaan dalam istilah ekonomi disebut demand adalah jumlah barang dan jasa yang
berada di pasar dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu yang akan dibeli
oleh konsumen.
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang diinginkan dan
mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dalam jangka waktu
tertentu dengan menganggap factor yang mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris
paribus)
b.
Jenis-jenis permintaan
1)
Berdasarkan daya
beli
a)
Permintaan efektif,
yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan
melakukan transaksi.
b)
Permintaan
potensial, yaitu permintaan terhadap barang atua jasa yang disertai daya beli
tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan transaksi)
c)
Permintaan
absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.
2)
Berdasarkan jumlah
yang melakukan permintaan
a)
Permintaan individu
adalah permintaan seseorang terhadap barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
b)
Permintaan kelompok
adalah permintaan dari sekelompok orang atau masyarakat pada saat yang
bersamaan (penjumlahan permintaan individu)
c.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan
berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga,
maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin
naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Hukum permintaan menyatakan bahwa
harga sebuah barang meningkat, kuantitas (jumlah) uang diminta akan turun,
sebaliknya jumlah (kuantitas) barang yang diminta naik. Jika harga sebuah
barang mengalami penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan
negative dengan harga barang. Hokum yang berlaku dalam ilmu ekonomi tidaklah
berlaku mutlak tetapi bersifat ceteris
paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah
(dianggap tetap).
Factor penyebab tidak berlakunya hukum permintaan
1.
Permintaan barang-barang
bernilai prestise
2.
Harapan harga suatu
barang akan berubah
3.
Hubungan kuantitas
harga
4.
Barang inferior
d.
Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva
yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan
jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai
jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian
disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang
mempunyai sifat hubungan terbalik.
Teori Permintaan, Dapat dinyatakan :
“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila
permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan
turun, maka harga relatif akan turun.”
Pergeseran Kurva Permintaan
Jika terjadi perubahan pada
factor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga, maka akan
mengakibatkan kurva permintaan bergeser bahwa setiap perubahan yang
mengakibatkan pertambahan jumlah permintaan pada tingkat harga tertentu, maka
akan menggeserkan kurva permintaan ke kanan, begitu pula apabila setiap
perubahan yang menurunkan jumlah permintaan pada tingkat harga tertentu, maka
akan menggeserkan kurva permintaan ke kiri.
e.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemintaan
Hal-hal yang
mempengaruhi permintaan individu terhadap barang dan jasa antara lai
1)
Tingkat pendapatan
konsumen
2)
Harga barang dan
jasa
3)
Selera konsumen.
4)
Perkiraan harga
mendatang.
5)
Harga barang lain
yang berkaitan substitusi dan komplementer).
6)
Pertambahan jumlah
penduduk
f.
Fungsi permintaan
Bentuk umum fungsi
permintaan adalah sebagai berikut dimana :
Q = jumlah barang
yang diminta
a = konstanta
b = koefisien
pengaruh atau slope
p = harga
2.
Penawaran (supplay)
a.
Pengertian
Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang
atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam
waktu tertentu.
b.
Jenis-jenis
Penawaran
1)
Penawaran individu adlaha penawaran yangdilakuakn oleh satu
orang penjual dan atau produsen
2)
Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.
c.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi:
“Semakin
tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditwarkan.”
Hukum penawaran menyatakan
semkain tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang dibutuhkan,
semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan. Hukum penawaran juga bersifat ceteris paribus. Hal ini menunjukkan
hubungan yang positif antara harga barang atua jasa dengan kuantitas yang
ditawarkan.
Hukum penawaran
menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat
harga. Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi
penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
d.
Faktor-faktor yang Memepngaruhi Penawaran
1)
Harga barang itu
sendiri
2)
Harga barang-barang
lain (barang-barang substitusi)
3)
Biaya produksi
4)
Tujuan-tujuan
perusahaan
5)
Pajak
6)
Tingkat teknologi
yang digunakan
7)
Perkiraan harga
barang di masa datang.
e.
Kurva Penawaran
Kurva penawaran yaitu suatu kurva yang
menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang
tersebut yang ditawarkan”.
Kalau penawaran bertambah diakibatkan
oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas. Kalau
berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas dan terbentuknya harga pasar
ditentukan oleh mekanisme pasar.
Jika terjadi perubahan harga pada
factor-faktor yang mempengaruhi penawaran selain harga, maka akan mengakibatkan
kurva penawaran akan bergeser. Bahwa setiap perubahan yang mengakibatkan
pertambahan jumlah penawaran pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeser
kurva penawaran ke kanan begitu juga apabila setiap perubahan yang menunjukkan
jumlah penawaran pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeser kurva
penawaran ke kiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran kurva penawaran
1)
Perubahan biaya
produksi.
2)
Teknologi
yangdigunakan.
3)
Harapan mendapatkan
laba.
4)
Harapan masa yang
akan datang.
f.
Fungsi Penawaran
Secara umum fungsi
penawaran ditulis sebagai berikut
Q1, Q2(Untuk menentukan persamaan fungsi penawaran melalui dua
titik A dengan rumus :)Q2, P2(
dan B )
g.
Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan
atau jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu.
3.
Penentuan Harga
Keseimbangan antara kurva permintaan dan penawaran
Harga keseimbangan atau harga
ekuilibrium adalah harga
yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan
lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa konsep dasar ilmu ekonomi
yang diantaranya terdiri dari:
a) Produksi merupakan
segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna suatu
barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b) Konsumsi
adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu
benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
c) Distribusi
merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen.
Kegiatan distribusi memiliki peranan penting bagi produsen, sebab kegiatan
tersebut mampu menyalurkan barang yang dihasilkan produsen kepada masyarakat.
d) Pasar secara
konkret adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam ilmu ekonomi,
pengertian pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan jual belinya. Pasar dapat
terbentuk di mana saja dan kapan saja.
e) Permintaan
dan penawaran
Permintaan dalam istilah ekonomi disebut
demand adalah jumlah barang dan jasa yang berada di pasar dengan harga
tertentu dan pada waktu tertentu yang akan dibeli oleh konsumen.
Penawaran yang disebut supplay adalah
sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat
harga dan dalam waktu tertentu.
B.
Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa materi yang kami buat
ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami meminta kepada saudara-saudari semuanya untuk
memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk
menuju kepada yang lebih baik. Agar pembuatan makalah berikutnya lebih baik
lagi, dan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Abdi Guru. 2004. Ekonomi SMA.
Jakarta: Erlangga
http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/permintaan-dan-penawaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar